Jumat, 29 Mei 2015


"KITA SELALU DI KHAWATIRKAN DENGAN HARI ESOK, TANPA BERFOKUS APA HAL TERBAIK YANG BISA KITA LAKUKAN HARI INI"
(Jika kita selalu khawatir akan hari esok, maka separuh energi kita hari ini akan hilang untuk melakukan hal - hal terbaik hari ini. Padahal banyk hal terbaik yang bisa menguatkan hari esok. Karena itu mari kita fokus untuk melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan hari ini dan jangan khawatir dengan hari esok, karena percayalah hari esok pun kita dapat lakukan hal - hal terbaik juga.)

By_Nunung Wulan Subroto, S.Pd.

Senin, 25 Mei 2015







Ketulusan Adalah Sumber  Kesuksesan

Dalam hidup ini kita mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tujuan utama manusia adalah sukses di dunia dan di akhirat, janganlah kita berpikir cuma sukses di didunia saja.  Kesuksesan dapat kita capai jika kita dalam melakukan apapun kita dasari dengan ketulusan atau keikhlasan. Karena jika kita tulus dalam apapun insyaallah kita kan mendapat lebih melebihi yang kita harapkan . Sebagai perumpamaan 2/4=0,5 
Kita mengeluarkan 2 rupiah menolong orang, tapi karena kita berharap sesuatu/ pamrih , tidak ikhlas  mungkin allah  juga akan mengembalikan sedikit = 0,5 Tapi jika kita  ikhlas 10/0=~(tak terhingga)
Kita mengeluarkan 10 rupiah atau berapapun besarnya tapi kalau kita dasari ketulusan hati/ ikhlas ,  hanya berharap ridha allah , maka insyaallah kita akan mendapat sesuatu yang tidak terkira  dari allah yang bisa berupa apapun, yang lebih indah berupa kesuksesan  dengan mendapat tempat yang indah  di akhirat yaitu surga.
Karena sukses di dunia yang berupa kekayaan, jabatan, kedudukan dan apapun itu tidak ada artinya dari pada surga (sukses yan paling hakiki). Marilah kita berlomba lomba untuk tulus dalam beribadah dan bertindak .

Oleh : Dra. Purwanti

Jumat, 22 Mei 2015



“Jadilah engkau di dunia ini laksana seorang yang  terasing  atau orang  yang bepergian”
Pada suatu saat rasulullah S.A.W memegang kedua bahu Abdullah bin Umar kemudian bersabda
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَاَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْعَابِرُالسَّبِيْلِ
“Jadilah engkau di dunia ini laksana seorang yang  terasing  atau orang  yang bepergian”
Pada hadits ini, rasullah S.A.W menjelaskan kepada kita di dunia ini seorang muslim adalah orang yang terasing dari negeri aslinya, yaitu Surga, tempat bapaknya Adam A.S dahulu lalu dikeluarkan dari sana. Oleh karena itu, ia harus berusaha keras agar dapat kembali ke sana (surga).
Untuk kita dapat kembali ke sana kehidupan di duna ini bukanlah tujuan, namun kehidupan di dunia ini merupakan jembatan, merupakan jalan ataupun merupakan sarana  dalam  menggapai surganya Allah. Untuk itu kita dalam menyikapi kehidupan di dunia ini, dunia ini dijadikan lahan/kebun untuk kehidupan akhirat ( Ad-dunya mazra’atul akhirah : dunia itu kebunnya akhirat ), maka dalam setiap aktivitas  senantiasa kita berorientasi untuk kehidupan akhirat, sebagaimana firman Allah Adh-dhuha ayat 4 “dan sungguh yang kemudian (akhirat) lebih baik bagi kamu dari permulaan (dunia)”  (Q.S. 93 ; 4 )

Marwoto, S.Pd

Kamis, 21 Mei 2015


"N o w   or   N e v e r"
Drs. Sunarno, M.Pd.

"Kekayaan Yang Datangnya Dari Tuhan Bukanlah Berupa Harta yang dimiliki, melainkan ketentraman hati dan ketenangan jiwa"

Nurhita Rokhani, S.Pd

Rabu, 20 Mei 2015